MULTIPLEXING
Yap.. Multiplexing ialah proses penggabungan beberapa sinyal untuk ditransmisikan secara bersamaan melalui “satu” media transmisi
Oke, Assalaamu’alaikum wr.wb
Semoga selamat dan sejahtera tuk kita semua
Kesempatan kali ini saya akan menuliskan tentang multiplexing. Perhatikan gambar dibawah ini:
Dari gambar diatas mungkin sudah sama sama kita pahami konsep dari multiplexing.
- n inputs, yang berarti jumlah sinyal yang masuk
- MUX, yang berarti perangkat untuk menggabungkan sinyal
- 1 link, n channels, yang berarti dalam satu media/link transmisi berisi beberapa sinyal/kanal/channels
- DEMUX, yang berarti perangkat untuk mengurai kembali beberapa channel tersebut
Multiplexing-demultiplexing diimplementasikan pada jaringan transmisi/trunk/transport/backbone dengan memiliki dua jenis dasar multiplexing:
- Frequency-Division Multiplexing (FDM)
Pada Frequency-Division Multiplexing (FDM), pembagian kanal dilakukan dlm frekuensi, dimana setiap sinyal menduduki range frekuensi yg berbeda dlm kanal tsb.
Utamanya dipakai pada komunikasi analog, tapi bisa juga dipakai pada komunikasi digital. Berikut ini adalah contoh sederhana FDM:
- Time-Division Multiplexing (TDM)
Pada Time-Division Multiplexing (TDM), setiap sinyal menduduki interval waktu yg berbeda dlm kanal tsb.
Dipakai pada komunikasi digital. Pada komunikasi suara/telepon, kanal-kanal yang dimultiplexkan adalah kanal suara PCM (64 kbps).
Cara kerja TDM dpt diilustrasikan oleh prinsip komutator berikut ini:
TDM Standar:
• E1 (2-Mbps PCM frame)
• T1 (1.5-Mbps PCM frame)
• PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)
• SONET (Synchronous Optical Network) o SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
Terlihat pada gambar (b)/FDM, beberapa signal dikirim dalam satu waktu dimana setiap signal menduduki range frekuensi yg berbeda.
Sedangkan pada gambar (c)/TDM, beberapa signal dikirim dalam waktu yang berbeda-beda.
2-Mbps PCM frame (E1):
- Kecepatannya 2,048 Mbps, merupakan kecepatan primer (primary rate) pada jaringan telekomunikasi standar Eropa, yang kemudian mjd standar ITU-T.
- Dipakai utk menstransmisikan kanal-kanal suara (speech channels) dan kanal-kanal Broadband
- Dikenal dengan nama E1 atau PCM 30.
- Ukuran frame adalah 256 bit yang terdiri dari 32 time slot (30 TS utk 30 kanal suara + 2 TS utk sinkronisasi & signaling), dimana tiap TS berisi 8 bit.
- Laju frame adalah 8.000 frame/sekon, sehingga data rate menjadi 8.000 x 256 = 2.048.000 bps/ 2.048 Mbps
1,5-Mbps PCM frame (T1)
- Kecepatannya 1,544 Mbps, merupakan kecepatan primer (primary rate) pada jaringan telekomunikasistandar Amerika dan Jepang.
- Dipakai utk menstransmisikankanal-kanalsuara (speech channels) dan kanal-kanal Broadband
- Dikenal dgn nama T1 atau DS1 atau PCM24.
- Ukuran frame adlh 193 bit yg terdiri dari 24 time slot (utk 24 kanal suara) + 1 bit utk framing.Dimana tiap TS berisi 8 bit.
- Laju frame adlh 8.000 frame/sekon, shg data rate menjadi 8.000 x (24x8 bit + 1 bit) = 1.544.000 bps/1.544 Mbps
Selain sistem TDM dan FDM, juga terdapat sistem multiplexing yang didasarkan atas perbedaan kode sinyal yang diransmisikan dan disebut sebagai “code division multiplexing (CDM)”. Sistem ini juga digunakan untuk transmisi telepon selular yang disebut CDMA (code division multiple access)
Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH)
adalah standar hirarki. multiplexing untuk transmisi digital orde lbh tinggi. Standar PDH Eropa berbeda dgn standar PDH Amerika.
Level-level multiplexing pd PDH standar Eropa adalah E0, E1, E2, E3, dan E4.
Level-level multiplexing pd PDH standar Amerika adalah DS1, DS1C, DS2, DS3, dan DS4.
Media trasmisi utk PDH
Berikut ini adalah PDH Standar Eropa yg dipakai di Indonesia beserta media transmisi yg digunakan:
Optical Multiplexing (WDM dan DWDM)
WDM adalah salah satu teknologi multiplexing dalam komunikasi serat optik yang bekerja dengan membawa sinyal informasi yang berbeda pada satu serat optik dengan menggunakan panjang gelombang (warna) cahaya laser yang berbeda. Dengan ini dapat meningkatkan kapasitas dan memungkinkan komunikasi dua arah pada satu serat optik.
Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)
Merupakan suatu metode penggabungan sinyal-sinyal optik dengan panjang gelombang operasi yang berbeda-beda yang ditransmisikan kedalam sebuah serat optik tunggal dengan memperkecil spasi antar kanal sehingga terjadi peningkatan jumlah kanal yang mampu dimultipleks.
Inti perbaikan dari DWDM ini terdapat pada infrastruktur yang digunakan, seperti jenis laser dan penguat. Perbaikan teknologi ini dipicu dengan adanya perkembangan teknologi fotonik, seperti penemuan EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) sebagai penguat optis, dan laser dengan presisi yang lebih tinggi. Penemuan EDFA memungkinkan DWDM beroperasi pada daerah 1550 nm yang memiliki attenuasi rendah.
Keuntungan
- Keuntungan (integritas) data saat ditransmisikan lebih baik (dalam sistem analog, untuk transmisi jarak jauh, sinyal diperkuat oleh booster, sedangkan dalam sistem digital, sinyal diregenerasikan oleh repeater).
- Fleksibilitas sistem komunikasi digital (dapat membawa berbagai jenis informasi seperti sinyal suara, teks, gambar/multimedia).
- Lebih hemat biaya (jika digunakan dalam skala besar, harga satuan menjadi murah, selain itu perangkat digital lebih stabil/tak mudah rusak, biaya pemeliharaan kecil).
Kelemahan
- Membutuhkan channel yang besar Untuk aplikasi transmisi informasi yang semakin beragam seperti teks, suara dan gambar (terutama gambar bergerak) dibutuhkan saluran yang berkapasitas besar.
- Quantization Error Proses digitalisasi, bisa terjadi kesalahan kuantisasi apabila level yang tersedia tidak dapat merepresentasikan sinyal analog, misalnya dalam sistem video yang dapat menggunakan standar kode dua bit, maka sistem ini hanya dapat memberikan empat warna yang berbeda. Sinyal analog dan gambar aslinya tidak dapat direpresentasikan secara lengkap/ akurat. Kondisi ini terpaksa diterima, karena apabila dipaksakan, diperlukan tambahan kebutuhan perangkat relay dan penyimpanan.
- Dominasi Standar Analog Pada umumnya disebagian besar wilayah di dunia ini masih menggunakan standar analog untuk aplikasi telepon, televisi dan radio.
- Investasi Publik Untuk menerapkan sistem digital diperlukan penyediaan perangkat digital, baik untuk produksi, transmisi dan penyimpanan sinyal. Oleh sebab itu, dibutuhkan investasi dengan nilai yang sangat besar untuk mengganti perangkat yang telah ada.
Kini telah sampai diakhir materi, mohon maaf apabila masih ada kekurangan
Terima kasih
Wassalaamu’alaikum wr.wb