Pembahasan Tantangan Troubleshooting Jaringan, (LKS) PROVINSI NTB 2017 — IT NETWORKING SUPPORT

Kamalulazmi
6 min readJun 30, 2020

--

Gambar 00. Topologi Jaringan

Assalaamu’alaikum wr.wb.

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang proses troubleshooting materi diatas mulai dari analisa masalah sampai solusi penyelesaiannya

Troubleshooting jaringan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh network engineer bertujuan untuk menyelesaikan sebuah masalah yang berkaitan dengan jaringan komputer

Materi diatas adalah materi lomba kompetensi (LKS) provinsi NTB 2019 — IT Networking Support

Berikut beberapa masalah dan cara penyelesaiannya yang terjadi pada materi diatas:

  1. TROUBLESHOOTING 1

PC MKT2 di VLAN MKT yang dikonfigurasi sebagai DHCP Client tidak berhasil memperoleh pengalamatan IP secara dinamis dari DHCP Server. Verifikasi melalui tab Desktop  IP Configuration dari PC MKT2 memperlihatkan alamat IP yang diperoleh adalah 169.254.x.x. Alamat IP ini yang merupakan Automatic Private IP Address (APIPA). Seharusnya PC MKT2 memperoleh salah satu alamat IP dari alamat subnet 192.168.0.32/28.

SOLUSI => Lakukan analisa secara berurutan agar proses troubleshoot cepat, karena apabila tidak berurutan atau analisa masalah sembarangan akan sulit menemukan solusinya.

  1. Pertama, perhatikan kembali desain jaringan yang digunakan pada client PC MKT2. pada kasus ini PC MKT2 menggunakan vlan 30
  2. Lakukan pengecekan setiap jalur yang mengarah sampai ke PC MKT2, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum
  3. Pada kasus pertama ini, PC MKT2 terkoneksi ke switch port FastEthernet 0/7 dalam settingan vlan 10 (tidak sesuai dengan rencana)
Gambar 01. PC MKT2 salah setting vlan

4. Lakukan troubleshooting dengan mengganti settingan vlan 10, menjadi vlan 30 pada fast ethernet0/7 yang mengarah ke PC MKT-2

SW_HQ#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

SW_HQ(config)#int fa0/7

SW_HQ(config-if)#switchport mode access

SW_HQ(config-if)#switchport access vlan 30

5. Lakukan pengecekan apakah vlan 30 sudah ter setting di interface fast ethernet 0/7

Gambar 02. Vlan 30 sudah terkoneksi dengan benar dengan PC MKT2

6. Lakukan pengecekan di sisi PC MKT2 apakah sudah dapat IP atau belum

Gambar 03. PC MKT2 telah mendapat IP dari DHCP server

2. TROUBLESHOOTING 2

Hasil verifikasi pengalamatan IP menggunakan perintah “ipconfig /all” pada Command Prompt dari PC HRD1 dan PC HRD2 di VLAN HRD yang diatur sebagai DHCP Client memperlihatkan bahwa kedua PC tersebut tidak memperoleh informasi Default Gateway. Hal ini ditandai dengan nilai dari Default Gateway adalah 0.0.0.0

Gambar 04. Default gateway 0.0.0.0

Langkah Troubleshooting:

  1. Lakukan pengecekan apabila default gateway belum dapat, apakah sudah dikonfigurasi default gatewaynya di router?
Gambar 05. Default gateway belum di konfigurasi

Terlihat pada konfigruasi dhcp pool HRD belum di setting default gatewaynya.

2. Maka lakukan konfigurasi default gateway

HQ#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

HQ(config)#ip dh

HQ(config)#ip dhcp pool HRD

HQ(dhcp-config)#def

HQ(dhcp-config)#default-router 192.168.0.17

HQ(dhcp-config)#end

Gambar 06. Default gateway telah terkonfigurasi

3. Lakukan permintaan ip ulang pada dhcp server. Maka client baru mendapatkan default gateway

Gambar 07. PC HRD1 dan HRD2 sudah mendapat default gateway

3. TROUBLESHOOTING 3

Seluruh host di LAN Branch tidak dapat mengakses Internet. Hal ini dapat diverifikasi dengan melakukan percobaan akses ke situs ditpsmk.net atau ntbprov.go.id atau stmikbumigora.ac.id melalui browser dari masing-masing host baik PC SALES1, PC SALES2 maupun Laptop BRANCH. Namun koneksi Internet dari host-host di Headquarter (HQ) berhasil dilakukan, sebagai contoh dapat diverifikasi dari browser PC HQ MANAGEMENT1 atau PC HQ MANAGEMENT2 ke situs-situs yang telah disebutkan sebelumnya

Gambar 08. Laptop tidak dapat akses web

Langkah troubleshooting:

  1. Lakukan pengecekan jalur, kemana arah paket yang diminta oleh client BRANCH
  2. pengecekan jalur atau route network dapat diketahui melalui command line “show ip route”. berikut contohnya:
Gambar 09. router BRANCH belum di buatkan jalur ospf ke router HQ

3. Pada gambar diatas, router BRANCH belum ada jalur atau routing ke arah router HQ dimana router HQ berperan sebagai gerbang untuk akses internet. antara router sudah di konfigurasi untuk routing ospf dengan identitas “ospf 46”

4. Lakukan konfigurasi default-information originate atau informasi standar untuk routing ospf 46 berasal di router HQ:

HQ#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

HQ(config)#router ospf 46

HQ(config-router)#default-information originate

HQ(config-router)#end

HQ#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

HQ#

5. Lakukan pengecekan di router BRANCH, apakah routing ospf antar kedua router sudah berjalan

Gambar 10. Routing ospf telah berjalan

Terlihat pada gambar diatas terdapat keterangan default route yang diperoleh dari OSPF yaitu ditandai dengan kode “O*E2” sehingga router BRANCH dapat merutekan paket data ke Internet melalui router HQ.

6. Lakukan pengecekan pada ke tiga PC client BRANCH apakah sudah bisa akses web sebelumnya

Gambar 11. Client BRANCH sukses akses webiste

4. TROUBLESHOOTING 4

Phone registration menggunakan Cisco IP Communicator pada Laptop BRANCH di subnet SALES BRANCH gagal dilakukan dimana hal ini ditandai dengan tidak terlihatnya nomor extension dari layanan IP Telephony yang disediakan oleh router HQ. Sebaliknya phone registration menggunakan Cisco IP Communicator di perangkat Smartphone HQ1 dan Smartphone HQ2 di subnet WLAN_HQ berhasil dilakukan sehingga layanan IP Telephonya dapat digunakan.

Keberhasilan phone registration pada kedua Smartphone tersebut ditandai informasi nomor extension yang tertera pada layar dari Cisco IP Communicator di Smartphone HQ1 yaitu 2002 dan Smartphone HQ2 yaitu 2001. Selain itu percobaan Voice Call antar Smartphone HQ1 dan Smartphone HQ2 berhasil dilakukan.

Langkah Troubleshooting:

  1. Perhatikan layanan atau service IP Phone
Gambar 12. Source IP Telephony

Pada gambar diatas, sumber alamat ip untuk layanan phone ialah 192.168.0.49 port 2000

2. Lakukan pengecekan konfigurasi ip telephone pada router HQ:

Gambar 13. terjadi salah input IP

Pada gambar diatas bagian dhcp pool SALES-BRANCH, konfigurasi sumber ip untuk layanan phone salah

3. Benarkan konfigurasi source ip pada dhcp pool SALES-BRANCH

HQ#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

HQ(config)#ip dhcp pool SALES_BRANCH

HQ(dhcp-config)#option 150 ip

HQ(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.0.49

HQ(dhcp-config)#end

HQ#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

HQ#wr

Building configuration…

[OK]

HQ#

4. Lakukan permintaan ip dari dhcp server ulang, sehingga diperoleh informasi alamat IP dari TFTP.

5. Lakukan pengecekan pada ip communicator, apakah sudah dapat nomor extension atau belum

Gambar 14. IP Telephony berhasil terdaftar

Pada gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa IP Communicator berhasil mendapatkan nomor extension

6. Lakukan save konfigurasi pada semua perangkat sebelum dilakukan testing dan pastikan kembali seluruh layanan berjalan normal sebelum meninggalkan site

7. Selesai.

Demikian informasi mengenai proses troubleshooting pada materi Lomba Kompetensi Siswa (LKS) PROVINSI NTB 2017 — IT NETWORKING SUPPORT

Kurang lebihnya mohon maaf

Wassalaamu’alaikum wr.wb

--

--

Kamalulazmi
Kamalulazmi

Written by Kamalulazmi

Dengan ilmu, mempermudah. Dengan iman, menjadi terarah

No responses yet